Sabtu, 12 Januari 2008

Di Mana Semesta Sembunyikan Tidurku?

Telah kau resapi keluhku,

juga kau jilati peluhku

untuk sebuah pengertian cinta


Esok aku tak datang lagi

membaca mata dan tubuh resahmu,

berkisah tentang malam yang pilu.

Karena aku tak bisa membebaskan diri

dari jebakan misteri semesta yang

setiap saat mengalunkan ayat-ayat kematian.


Apa yang kau lakukan,

Bila semesta menyembunyikan

tidurku di balik tabir mimpi?


Ke mana kau mencariku,

Bila semesta menutup pintu

dan menghapus jejak debuku?


Haruskah melupakanmu?

Seperti aku lalai pada semesta


[rumah kaca, 2003]

Tidak ada komentar: